Berdasarkan data dari Google Advertising Planner pada Mei 2011,
rata-rata pengguna internet Indonesia mengakses Wordpress selama 8
Menit, Blogspot selama 10 menit, dan Twitter selama 16 Menit setiap
harinya. Dua tujuan dengan waktu kunjungan terlama adalah Facebook (28
Menit) dan Kaskus (30 menit). Hal ini menunjukkan waktu yang dipakai
untuk bersosial media oleh orang Indonesia sangat besar.
Hal ini
disampaikan Nukman Luthfie, founder dan CEO Musikkamu.com. “Pengguna
internet di Indonesia berjumlah 340 sampai 50 juta orang, dengan jumlah
pengguna Facebook sebanyak 36 juta orang. Indonesia menjadi negara
pengguna Facebook terbanyak ke-dua di dunia, karena dari 750 juta
pengguna facebook di dunia, 36 juta-nya berasal dari Indonesia,” ujar
Nukman dalam pers conference peluncuran dealgoing.com di Hotel Sahid
Jaya, Jakarta, Selasa (19/7/2011). Nukman menjadi salah satu narasumber
yang memberikan pembahasan mengenai potensi e-commerce di Indonesia.
Dalam presentasinya Nukman juga memaparkan bahwa Indonesia juga
merupakan capital Country di Asia untuk Twitter. “Sebanyak 30 persen
dari total trending topic dunia, dihasilkan dari Indonesia. Kita bisa
kapan saja membuat Trending Topic, semau kita. Uniknya lagi, hampir
sebagian besar pengguna Facebook dan Twitter di Indonesia melakukan
update status secara mobile,” tambah Nukman.
Hal ini menurut
Nukman, disebabkan karena 80 persen handset di Indonesia sudah bisa
mmeberikan layanan browsing internet. “Bahkan kini, orang bisa melakukan
update status kapan saja dan dimana saja. Melaporkan kemacetan, bahkan
sedang menonton tv atau membaca berita pun isinya bisa langsung
di-tweet,” ungkapnya.
Bahkan Nukman menemukan sebuah artikel
yang ditulis jurnalis The Economis berjudul : Eat, Pray, Tweet (edisi
Januari 2011) yang menunjukkan aktifitas social media di Indonesia.
Artikel bisa diakses dari link berikut :
http://www.economist.com/node/17853348
Fenomena Social Media
addict ini menurut Nukman, merupakan pangsa pasar yang besar bagi
perusahaan untuk melakukan strategi pemasaran. “Dengan mengandalkan
social media, perusahaan bisa lebih dekat dengan konsumen tanpa terkesan
beriklan seperti iklan-iklan konvensional. Tanpa disadari, pengguna
social media akan membaca pesan iklan anda karena mereka selalu
penasaran untuk melakukan update informasi kapan saja dan dimana saja,”
ungkapnya.
Social Media memiliki istilah peer influence yakni
bisa menyebarkan informasi dari individu ke individu lain secara cepat
dan terus-menerus. “Oleh karena itu, diperlukan strategi marketing yang
bagus untuk bisa menembus pangsa pasar online, misalnya dengan
mempelajari social technografi,” jelas Nukman. Pendekatan ini memadukan
antara teknologi dengan kebutuhan sosial masyarakat karena menurut
Nukman, konsumen online memiliki pengaruh 70 persen lebih banyak
dibandingkan konsumen offline.
“Konsumen akan segera membagi
kepuasan atau ketidakpuasan mereka terhadap barang atau jasa melalui
akun jejaring sosialnya secara real time. Oleh karena itu, perusahaan
harus mengawasi media sosial dan melakukan riset terus-menerus tentang
perilaku konsumen di media sosial,” tutup Nukman.
Sumber : Tekno Kompas
No comments:
Post a Comment